Rabu, 11 April 2012

Plus dan Minus iLab Universitas Gunadarma




Integrated Lab atau yang biasa disingkat dengan ILab, merupakan sebuah sistem yang digunakan untuk menggantikan sistem praktikum konvensional yang selama ini berjalan di Universitas Gunadarma dengan tujuan mahasiswa menjadi lebih mandiri dalam melakukan praktikum. (Gunadarma,2011)

Segala sesuatunya pasti memliki kelebihan dan kekurangan, keefektifan dapat dilihat dari sisi mana yang lebih dominan. Apabila sisi plus lebih dominan, maka lab tersebut memang layak diterapkan. Saya akan memberikan pendapat menurut sepengetahuan saya seputar iLab.

Sisi Plus iLab

Tidak dipungkiri lagi, seluruh warga Universitas Gunadarma pasti tahu kalau kampus H Universitas Gunadarma adalah kampus terbagus dari seluruh kampus Gunadarma yang ada. Dengan konsep minimalis membuat kampus ini terlihat begitu modern. Pintu masuk laboratorium juga sudah menggunakan pintu otomatis yang menggunakan sensor seperti di mall. Laboratorium tempat dilaksanakannya iLab pun sangat bagus, pokoknya secara fisik pas banget dengan slogan ‘World Class University’. Ditambah lagi dengan nuansa ‘green’ membuat setiap orang merasa tidak sedang berada di kampus.

Seperti tujuan yang telah diungkapkan oleh Universitas Gunadarma, bahwa tujuan iLab adalah untuk membuat mahasiswa menjadi lebih mandiri. Hal itu memang benar karena tidak ada tutor yang akan memberikan materi, tetapi mahasiswa diminta untuk belajar sendiri melalui modul dan mempraktekannya di lab.

Bagi mahasiswa, sisi plus sampingan dari iLab adalah tidak adanya laporan awal dan laporan akhir seperti di lab biasa. Tidak ada aturan-aturan aneh dari asisten lab yang kadang tidak bermutu seperti minta disampul gambar doraemon lah, sampulnya ditempel foto sendiri dengan gaya aneh-aneh lah, dan aturan-aturan lain yang tidak bermutu menjadi dipenting-pentingkan. Selain itu, jadwal iLab itu bisa diubah sesuka hati apabila kapasitas pada jam diinginkan masih mencukupi. Tetapi 2 semester akhir-akhir ini fasilitas ini tidak dapat digunakan.

Sisi minus iLab

Sayangnya dari segala ke-modern-an yang ada, parkir di kampus ini masih manual dimana setiap kendaraan yang masuk dicatat secara manual menggunakan buku akuntansi yang segede gaban. Keamanan pun kurang terjaga karena kita bisa keluar tanpa menunjukkan STNK, kira-kira kalau ada peraturan tertulis akan seperti ini’Kendaraan keluar harus menunjukkan STNK atau uang Rp 1.000,00’. Yup, apabila tidak membawa STNK kita tinggal memberikan uang Rp 1.000,00 maka sudah bisa keluar dari parkiran. Khusus untuk poin ini, hal ini berlaku diseluruh Universitas Gunadarma di dunia. Ingat, ‘World class university’!

Dari segi materi, saya sebagai praktikan merasa tidak mengerti tentang materi yang dipelajari. Karena tidak ada tutor, praktikan tidak bisa bertanya, apalagi sebagian besar materi menggunakan software yang tidak semua orang mengerti layaknya ms.office seperi QSB, MySQL, Cobol, dll. Untuk mahasiswa yang tidak memiliki basic IT seperti saya, hal tersebut sangat manghambat proses pembelajaran.

Selain itu proses di iLab sangat administratif dan terlalu bertele-tele, seperti mengurus jadwal bentrok, pindah jadwal, dll. Serta tidak menolerir alasan tidak masuk selain sakit. Hal ini sangat bertolak belakang dengan lab biasa di mana setiap masalah dapat dibicarakan dengan asisten lab.
Menurut kakak kelas, nilai di iLab sangat kecil pengaruhnya terhadap nilai bahkan dapat dikatakan tidak berpengaruh, tetapi apabila tidak mengikuti atau di DEL karena tidak masuk lebih dari 2 kali, maka mata kuliah yang bersangkutan otomatis mendapat nilai E.

Itulah sisi plus dan minus dari iLab menurut saya. Semoga Universitas Gunadarma terus melakukan perbaikan di segala aspek untuk menjadi lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar