Jumat, 25 Maret 2011

Wawasan Nusantara

Paham Jendral Clausewitz (XVIII)
Pada era Napoleon, Jenderal Clausewitz sempat terusir oleh tentara Napoleon dari negaranya sampai ke Rusia. Clausewitz akhirnya bergabung dan menjadi penasihat militer Staf Umum Tentara Kekaisaran Rusia. Sebagaimana kita ketahui, invasi tentara Napoleon pada akhirnya terhenti di Moskow dan diusir kembali ke Perancis. Clausewitz, setelah Rusia bebas kembali, di angkat menjadi kepala staf komando Rusia. Di sana dia menulis sebuah buku mengenai perang berjudul Vom Kriege (Tentara Perang). Menurut Clausewitz, perang adalah kelanjutan politik dengan cara lain. Baginya, peperangan adalah sah-sah saja untuk mencapai tujuan nasional suatu bangsa. Pemikiran inilah yang membenarkan Rusia berekspansi sehingga menimbulkan perang Dunia I dengan kekalahan di pihak Rusia atau Kekaisaran Jerman.

Paham Feuerbach dan Hegel
Paham materialisme Feuerbach dan teori sintesis Hegel menimbulkan dua aliran besar Barat yang berkembang didunia, yaitu kapitalisme di satu pihak dan komunisme di pihak yang lain. Pada abad XVII paham perdagangan bebas yang merupakan nenek moyang liberalisme sedang marak. Saat itu orang-orang berpendapat bahwa ukuran keberhasilan ekonomi suatu negara adalah seberapa besar surplus ekonominya, terutama diukur dengan emas. Paham ini memicu nafsu kolonialisme negara Eropa Barat dalam mencari emas ke tempat yang lain. Inilah yang memotivasi Columbus untuk mencari daerah baru, kemudian Magellan, dan lain-lainnya. Paham ini juga yang mendorong Belanda untuk melakukan perdagangan (VOC) dan pada akhirnya menjajah Nusantara selama 3,5 abad.

Teori Geopolitik Sir Halford Mackinder
Pokok teori Mackinder menganut “ konsep kekuatan darat “ dan mencetuskan wawasan benua. Teorinya menyatakan : Barang siapa dapat menguasai “ daerah jantung “, yaitu Eurasia ( Eropa dan Asia ) akan dapat menguasai “ pulau dunia “, yakni Eropa, Asia, dan Afrika. Barang siapa yang dapat menguasai pulau dunia akhirnya dapat menguasai dunia.
Teori Geopolitik Sir Walter Raleigh Dan Alfred Thyer Mahan
Pokok teori kedua ahli tersebut menganut “ konsep kekuatan maritime “ dan mencetuskan wawasan bahari, yaitu kekuatan dilautan. Teorinya menyatakan : barang siapa menguasai lautan akan menguasai “ perdagangan “. Menguasai perdagangan berarti menguasai “ kekayaan dunia “ sehingga pada akhirnya akan menguasai dunia.
Teori Geopolitik William Mitchel, Albert Saversky, Giuliio Douhet, Dan John Frederick Charles Fuller
Keempat ahli geopolitik ini melahirkan teori wawasan dirgantara, yaitu kekuatan di udara. Dengan pemikiran bahwa kekuatan di udara memiliki daya tangkis yang dapat diandalkan untuk menangkis ancaman dan melumpuhkan kekuatan lawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar