Siang itu saya sedang dalam perjalanan menuju kampus saya di
kawasan Depok. Tiba-tiba saya melihat ada sebuah ambulance yang
terjebak mecet. Padahal ambulance tersebut sudah menghidupkan sirene tetapi
kendaraan di sekelilingnya tidak ada yang mempedulikan, bahkan polantas yang
sedang bertugas juga tidak berusaha untuk membantu dan memberikan jalan saat
melewati lampu merah. Saat itu saya merasa seperti disayat. Saya membayangkan bagaimana
jika saya yang berada di dalam sana sedang berjuang untuk hidup, tetapi tidak ada
satupun yang mempedulikan hal itu. Atau orang-orang yang saya sayangi yang
berada di dalam sana. Apakah orang-orang yang tidak mempedulikan ambulance itu
tidak berpikir hal demikian? Apakah mereka tidak terpikir andaikan mereka yang
berada di dalam ambulance tersebut?
Bukan hanya ambulance yang bernasib seperti itu. Mobil
pemadam kebakaran pun kerap mendapat perlakuan yang sama. Mengapa rasa
kemanusiaan masyarakat sudah menurun
atau bahkan sudah tidak ada lagi? Setiap orang hanya memikirkan dirinya
sendiri.
Sungguh ironis memang, melihat kenyataan yang
seperti ini. Seharusnya ambulance dan mobil pemadam kebakaran memiliki pengawal
khusus seperti BM atau Polisi Militer untuk membuka jalan. Menurut saya hal ini
akan lebih bermakna dari pada mengawal mobil anggota DPR yang sampai kantor
hanya tidur saat membicarakan masalah rakyat. Atau para petinggi-petinggi
negara yang korupsi. Para aparat juga sepertinya sebagian ada yang lebih
antusias apabila mobil pejabat yang lewat dibandingkan mobil ambulance atau
pemadam kebakaran.
Saya seringkali melintasi Jembatan Semanggi dan
sedang ditutup sampai menimbulkan kemacetan yang cukup panjang hanya karena ada
mobil anggota DPR yang ingin melintas, atau para anggota pemerintahan yang
lain. Saat itu setiap polantas yang sedang bertugas terlihat terkoordinasi sangat
baik untuk membuka jalan.
Ternyata bukan hanya keadilan yang dapat dibeli
dengan uang, tetapi rasa kemanusiaan pun juga kini dapat dibeli dengan uang
bahkan silau dengan harta dan kekuasaan. Di manakah rasa kemanusiaan pihak yang
berwenang? Hal ini merupakan salah satu dari sekian banyak potret buruk negeri
kita ini.
Kepada pihak yang berwenang dimohon kesadarannya untuk
menangani masalah ini, karena hal ini menyangkut nyawa seseorang, atau mungkin
juga menyangkut nyawa Anda di suatu hari nanti. Untuk masyarakat dimohon
kesadarannya untuk dapat bersabar dan sedikit mengalah cukup dengan cara
memberikan jalan kepada mobil tersebut, hal itu sudah sangat berarti bagi
mereka yang sedang berjuang untuk hidup.
Sumber gambar: http://hijacking.student.umm.ac.id/2010/02/04/fenomena-kemacetan-lalu-lintas/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar